Dari 'Polar Light' Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika
Selasa, 03 Februari 2015 – 19:30 WIB

Dari 'Polar Light' Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika
"Cahayanya menari-nari di depan saya selama setengah jam. Saya ambil radio berusaha untuk menghubungi semua orang agar keluar. Saya berkata 'Stasiun Scott, Stasiun Scott, ada aurora yang menakjubkan', tapi tak ada yang keluar karena suhunya minus 50 derajat Celcius," ceritanya.
Rhiana meninggalkan Antartika pada akhir 2014 dan sekarang ia tinggal di iklim tropis Darwin.
"Saya senang jika bisa kembali ke sana, tapi saya juga senang ada di sini dan kembali ke kehidupan normal untuk sementara waktu, Untuk saat ini," urainya.
Rhiana Jenkins tadinya bekerja sebagai guru di Wilayah Utara Australia ketika ia memutuskan untuk mengejar mimpinya, yakni hidup di Antartika.Delapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia