Dari Prosesi Siraman Putri Mantan Ketua KPK Antasari Azhar
Minta Maaf karena Tidak Bisa Hadir saat Resepsi
Sabtu, 10 Maret 2012 – 00:01 WIB
Karena itu, kesempatan siraman kemarin benar-benar dimanfaatkan Antasari. Dia berpesan kepada Andita untuk tidak pernah takut dengan ancaman keduniaan. Gelimang harta bukan satu-satunya kamus kebahagiaan. Sebab, kebahagiaan dan hal yang paling berharga adalah beribadah kepada Yang Mahakuasa. "Papa titip, jangan tinggalkan salat dan berbagi dengan sesama," kata Antasari.
Dia lantas menyitir salah satu cerita dalam Alquran tentang rencana jahat sekelompok orang. Intinya, di balik rencana jahat orang, Tuhan memiliki rencana baik untuk diri kita. "Makanya, jangan pernah takut dengan ancaman itu," ujarnya.
Sebelumnya, rangkaian acara itu diisi dengan pemasangan bleketepe. Yakni, anyaman janur yang dipasang di pintu masuk tenda resepsi pernikahan di halaman rumah itu. Prosesi ini adalah perlambang bahwa sang tuan rumah sedang memiliki hajat.
Seusai pemasangan bleketepe, acara dilanjutkan dengan sungkeman, siraman, dan diakhiri dengan potong tumpeng. Acara potong tumpeng adalah lambang keikhlasan Antasari dalam melepas anaknya untuk membangun bahtera rumah tangga.
Antasari Azhar hanya punya waktu dua hari untuk mendampingi putrinya melewati hari bahagia. Yakni, acara siraman kemarin dan akad nikah pada hari
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis