Dari Redaksi: Sori, Kami Sempat Slow 2 Hari untuk Uji Kompetensi
jpnn.com - Dear pembaca dan viewers jpnn.com, barangkali Anda sekalian merasakan ada yang kurang dari kami selama akhir pekan kemarin.
Pembaca jpnn.com yang setia tentu mencermati selama dua hari pada Sabtu (5/12) dan Minggu (6/12) berita-berita kami tidak sebanyak hari-hari biasa. Lini masa akun jpnn.com di media sosial pun tidak sebanyak sebelumnya.
Tentu itu bukan tanpa sebab. Memang, selama dua hari itu jpnn.com menyelenggarakan uji kompetensi wartawan (UKW) untuk reporter dan redakturnya.
Praktis, kerja kami menjadi lebih slow. Selama dua hari itu, sebagian besar sumber daya redaksi jpnn.com fokus mengikuti UKW.
Total ada 19 wartawan jpnn.com yang mengikuti UKW itu. Perinciannya ialah empat orang mengikuti UKW tingkat madya, sedangkan sisanya menjadi peserta UKW tingkat muda.
"Tolok ukur utama profesi adalah kompetensi. Profesi tanpa kompetensi seperti pepesan kosong," ujar Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari saat membuka UKW jpnn.com dan GenPI.co itu.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari saat membuka UKW jpnn.com & GenPI.co di Jakarta, Sabtu (5/12).
Atal lantas mengenang nasihat tokoh pers mendiang Rosihan Anwar tentang pentingnya wartawan beretika dan memiliki wawasan keilmuan sebagai bentuk kompetensi.
Dear pembaca dan viewers jpnn.com, barangkali Anda sekalian merasakan ada yang kurang dari kami selama akhir pekan kemarin?
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI dan 3 Pengurus Tak Menghindari Sanksi
- DK PWI Pusat Klarifikasi Dugaan Oknum Pengurus Menyalahgunakan Dana Hibah BUMN Untuk UKW
- Dorong Profesionalisme Jurnalis, Bank Mayapada-LSPR Gelar UKW Wartawan Muda
- ‘Inspiring Talk’ Jasa Raharja, 5 Jurus Kunci Taekwondoin Dirc Richard untuk Sukses di Usaha
- Hak Jawab Iwan Bomba Atas Berita soal Kasus Istri Mendiang Ferry Baldan
- Melalui UKW, Bobby Nasution Berharap Hasilkan Wartawan Berkualitas