Dari RSUD, Ibu Bawa Jenazah Putrinya Naik Angkot
Sambil menggendong jasad sang putri, keduanya langsung menaiki salah satu angkot jurusan Rajabasa-Tanjungkarang yang melintas.
“Saat itu, kami tidak memiliki uang untuk bayar ambulans. Saya, istri, dan anak saya yang baru meninggal memutuskan naik angkot,” ucap Ardiansyah, seraya menundukkan wajahnya.
Senada dikatakan Delpasari (31), ibu kandung korban. Dia mengaku saat itu sudah berada di dalam ambulans milik RSDUAM.
Tetapi oleh suaminya, dia diminta turun karena tidak memiliki cukup uang untuk membayar ambulans.
’’Saat itu perasaan saya campur aduk. Yang jelas sedih melihat kondisi anak kami yang sudah meninggal ditambah tidak diantarkan pula ke rumah duka,” ucapnya.
Beruntung, kata dia, ketika di dalam angkot, ada seorang perempuan yang memberitahukan layanan ambulans gratis Pemkot Bandarlampung.
Sopir angkot langsung menghubungi hotline layanan ambulans milik pemkot tersebut. ’’Kami sempat menunggu setengah jam datangnya ambulans di Bundaran Rajabasa," tutur ibu empat anak ini.
Dijelaskan, putri keempatnya itu lahir pada 17 Agustus 2017 di RSUD Ryacudu Kotabumi. Saat lahir, putrinya mengalami kelainan.
Karena merasa tidak memiliki uang sejumlah itu, Ardiansyah berinisiatif meminta istrinya turun dari ambulans, lantas membawa jenazah putrinya naik angkot.
- Ini Alasan RS Muhammadiyah Bandung Putus Kontrak dengan BPJS
- Bethsaida Hospital Serang Mulai Beroperasi 2024, Terima Pasien BPJS
- Diamputasi karena Kecelakaan Kerja, Pak Eko Dapat Protese Tangan Robotik dari BPJamsostek
- Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Akan Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pasien BPJS Tuntut Ganti Rugi Rp 2 Miliar ke RSUD Bekasi
- Khawatir Rencana BPJS Wajibkan Pasien Didaftar pakai Fingerprint Timbulkan Masalah Baru