Dari Saigon ke Sydney: Kisah Anak Adopsi Mencari Ibu Kandungnya

"Mungkin saja saya ada di salah satu perahu, sedang mencari ikan, bekerja keras seperti mereka, tapi paling tidak saya berada di antara keluarga sendiri," katanya.
"Siapa tahu juga saya sudah punya cucu sekarang," tambahnya lagi.
Kondisi kehidupan di Vietnam saat ini memang tak sebanding dengan kehidupan kelas menengah yang dijalaninya di Sydney.
Namun, Sophie merasakan ada yang berbeda di Vietnam, sikap pasrah dan tenang penduduknya, meskipun telah melewati brutalnya perang.
"Mereka begitu tenang dan sabar. Sesuatu yang kita sebagai orang Barat ingin rasakan melalui yoga, pilates dan semacamnya. Mereka sudah lama memilikinya meski hidup serba kekurangan," katanya.
Sophie tidak banyak berharap bisa bertemu ibu kandungnya di Vietnam, dan karena tidak lagi tinggal bersama keluarga angkatnya, ia ingin terhubung kembali dengan tanah kelahiran.
Sekarang setelah 46 tahun tercabut dari tanah tercinta, Sophie ingin terus menemukan kembali identitas aslinya dan memulihkan trauma akibat terpisah dari ibu kandungnya.
Sementara itu Sophie juga ingin agar para calon orangtua angkat bisa lebih memahami trauma anak-anak adopsi akibat tercabut dari identitas aslinya.
Terlahir di Saigon dalam era Perang Vietnam, namun diadopsi dan tumbuh di Australia, Sophie English kini ingin berdamai dengan masa lalunya. Ia masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia