Dari Senayan Merembes ke Jalanan
Senin, 01 Maret 2010 – 10:36 WIB
Hakekat demokrasi memang di situ. Adanya keanekaragaman wacana dan suara. Yang menjadi kegamangan adalah jika perbedaan pendapat itu meluap melampaui koridornya.
Jika perbedaan di wilayah pikiran dan hati nurani ini keluar ke wilayah fisik, dan tercetus dalam “perang spanduk” dan “perang orasi” agaknya lumrah-lumrah saja. Tapi bagaimana jika tersulut menjadi perang fisik, misalnya, bermula dari saling lempar botol minuman mineral plastic dan beresklasi menjadi baku hantam?
Jika sebatas “konflik” di lapangan mungkin akibatnya terbatas juga. Mungkin, ada yang terluka dan ada yang ditangkap aparat keamanan, walaupun antisipasi ini sangat tak diharapkan. Tap bagaimana jika luapan konflik itu meluas? Menjadi konflik horizontal?
Inilah yang perlu dijaga oleh kedua kelompok berseberangan supaya terhindar dari pancingan para provokator yang mengendaki terusiknya stabilitas social dan politik. Jika ada yang terpancing, maka substansi yang diperjuangkan – walau saling berbeda – menjadi hilang dalam kerusuhan yang lebih banyak negatifnya.