Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia

Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia
Dewi Ratnawulan bekerja di Rapid Asia di Bangkok Thailand. (Foto: Supplied)

"Pas masuk di Kamboja, kita pun harus karantina. Awalnya, Kamboja memberlakukan sistem karantina 72 jam di hotel yang ditetapkan pemerintah. Lalu karatina di rumah selama dua minggu," jelasnya.

"Awalnya mesti deposit AS$3000 untuk jaminan selama di karantina. Setelah satu bulan, aturan itu diganti. Sekarang hanya dua hari di hotel dan kalau semua penumpang negatif, maka bisa karantina di rumah masing-masing," tambah Muhi.

Mengungsi dari Manila ke Yogyakarta

Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia Photo: Ayun Sundari bisa merayakan hari Batik 2 Oktober setelah 'mengungsi' dari Manila ke Yogyakarta. (Foto: Supplied)

 

Bila Bekti Andari sudah kembali lagi ke Vietnam dan Muhi Usamah tetap bertahan di Kamboja, Ayun Sundari yang bekerja untuk Bank Pembangunan Asia (ADB) di Manila sekarang berada di kota asalnya, yakni Yogyakarta.

Ayun dan keluarganya akan berada di Indonesia sampai setidaknya bulan Desember.

"Rencana awal kami memang sampai Desember, namun baru saja ada pengumuman dari kantor bahwa semua kemudahan untuk kerja dari rumah akan diperpanjang sampai bulan Juli 2021," kata Ayun Sundari kepada ABC Indonesia.

Menurutnya, hampir 40 persen staf internasional ADB saat ini bekerja dari luar Manila.

Ayun mengaku keputusannya untuk 'mengungsi' ke Indonesia dibandingkan tetap bertahan di Manila dilakukan atas faktor kesehatan mental.

Di tengah pandemi COVID-19, tidak sedikit warga Indonesia yang tinggal dan bekerja sebagai staf internasional di negara lain terpaksa menyesuaikan diri sesuai keadaaan negara tempat mereka bekerja

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News