Dari Thailand ke Filipina: Kabar Ekspat Indonesia yang Kerja di Lembaga Dunia
Dari jumlah penularan COVID-19, kondisi Filipina dan Indonesia relatif sama, dengan angka korban dan penularan masih tinggi.
"Selama pandemi dari bulan Maret sampai Agustus, kami tinggal di apartemen yang relatif kecil di Manila, sehingga pergerakan kami terbatas," kata ibu dari tiga anak, yang dua diantaranya masih tinggal dengan mereka tersebut.
Dengan kembali ke Yogya, di mana mereka memiliki keluarga besar, Ayun mengaku jika anak-anaknya bisa memiliki kesempatan bersosialisasi lebih baik.
"Namun kami tetap menerapkan semua protokol kesehatan yang kami sudah lakukan di Manila," katanya.
"Jadi ini bukan liburan, kami tidak pergi ke restoran yang ramai orang, tidak leluar rumah tanpa masker, bahkan ke rumah ibu saya di sebelah kami tetap menggunakan masker."
Ia juga mengatakan jika kegiatan yang dilakukan oleh keluarganya masih tetap sama seperti di Manila, walau sekarang tinggal di Yogya.
"Yang membedakan karena ada perbedaan waktu satu jam antara Manila dan Yogya, saya dan anak-anak harus bangun satu jam lebih awal untuk persiapan melakukan kegiatan kerja dan sekolah yang semuanya dilakukan lewat internet," kata Ayun.
Kondisi di Bangkok 'Terkontrol'
Photo: Dewi Ratnawulan bekerja di Rapid Asia di Bangkok Thailand. (Foto: Supplied)
Di tengah pandemi COVID-19, tidak sedikit warga Indonesia yang tinggal dan bekerja sebagai staf internasional di negara lain terpaksa menyesuaikan diri sesuai keadaaan negara tempat mereka bekerja
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan