'Dari Tiga Bulan Jadi Enam Bulan': Visa Warga Tetap Australia Makin Sulit Didapat
"Jika menggunakan konsep penggandaan, ibaratnya orang dapat uang $ 50.000, jumlah itu akan berputar dalam komunitas," terang Henry.
"Kalau tidak ada orang yang bisa menghasilkan uang sejumlah itu, maka efek perputaran uang dalam komunitas juga tidak ada dan mungkin perusahaan tidak akan bisa mempekerjakan orang."
Dari kacamata mahasiswa Indonesia
Susan Purba lulus dari Universitas RMIT di Melbourne dengan gelar S1 Akuntansi dan langsung mengajukan visa Warga Sementara setelah lulus di bulan Desember 2017.
Karena visa Warga Sementara yang aktif hingga Oktober 2019 ini akan segera berakhir, dia berencana untuk mengajukan izin tinggal Warga Tetap.
Niat ini namun batal melihat syarat pengajuan visa yang semakin sulit dari tahun ke tahun.
"Makin tahun makin susah karena pendatang dari negara lain makin banyak. Dan untuk menggunakan persyaratan bidang Akuntansi, agak mustahil karena poinnya tinggi yaitu 74."
Demi status Warga Tetap, ia juga sempat diusulkan oleh agen migrasi untuk mendaapt gelar sarjana di bidang pendidikan karena standar poinnya lebih rendah yaitu 65.
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan