Dari Zaman Kolonial Hingga Zaman Revolusi, Kalijodo Tak...
Kramat Tunggak
Pemerintah pun mulai melakukan survei dan pendataan pada 1969.
April 1970 terbitlah SK Gubernur No. Ca.7/1/13/70 tentang pelaksanaan lokalisasi dan rasionalisasi para pekerja seks komersil.
SK tersebut sama sekali tak menyebut Kramat Tunggak sebagai tampat yang akan dijadikan lokalisasi.
Kramat Tunggak ditetapkan melalui SK Walikota Jakarta Utara No. 25/III/DU/1970. Dan, resmi dibuka pada 1971. Seluruh pelacur di Jakarta dilokalisir di sini.
Sekadar catatan, berdasarkan pendataan yang dilakukan pada akhir 1960-an itu, meski di Jakarta Utara terdapat 13 tempat pelacuran yang tersebar di 9 kelurahan, nama Kalijodo yang terletak di kelurahan Pejagalan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara tak terdengar.
Nah, kapan sebenarnya Kalijodo menjadi ajang prostitusi? Serial 5, akhir dari tulisan ini akan mengulasnya. --bersambung (wow/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono