Daripada Masuk Bui, Menteri Jonan Pilih Dipecat Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan kesiapannya untuk menanggung segala risiko, bila dinilai tak becus dalam mengurus penyerapan anggaran kementeriannya. Pasalnya sampai Maret 2015, penyerapan anggaran Kemenhub belum mencapai 10 persen dari Rp 66 triliun.
Jonan mengatakan, sebenarnya penyerapan anggaran bisa dibuat setinggi mungkin dengan risiko prosedurnya berantakan dan banyak melanggar aturan, yang berujung di bui dalam penjara.
Jonan bahkan tak peduli bila karena penyerapan anggaran yang lambat tersebut, ia lantas diberhentikan Presiden Joko Widodo. Kata Jonan lebih baik diberhentikan daripada harus berurusan dengan polisi dan mendekam di penjara.
"Lebih baik rapornya merah daripada suatu hari masuk bui. Kalau rapor merah paling saya diberhentikan oleh presiden. Nah kalau masuk bui, malah lebih parah kan," ungkap Jonan di Jakarta, Kamis (23/4).
Menurut mantan bos KAI ini, semua kementerian juga mengalami rendahnya penyerapan anggaran di awal bulan. Khususnya bagi kementerian yang mengurus proyek-proyek infrastruktur. Seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sebab proyek-proyek tersebut harus melewati proses tender. Meski begitu ia berjanji akan berupaya mempercepat penyerapan anggaran di tahun ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan kesiapannya untuk menanggung segala risiko, bila dinilai tak becus dalam mengurus penyerapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Elnusa Petrofin Terus Dukung Ketahanan Energi dan Ekonomi Lokal di Wilayah Kalbar
- UMKM Mawar Merah Binaan PT PLN IP UBH Berpartisipasi di Bazar Jakarta Entrepreneur
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Equity Life Indonesia Gandeng Bank Maspion Merilis Produk Asuransi Jiwa
- Ini Upaya Bea Cukai Memperkuat Eksistensi Komoditas Unggulan Sulut di Pasar Global
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024