Daripada Nostalgia

Oleh Dahlan Iskan

Daripada Nostalgia
Dahlan Iskan.

Toh yang ingin saya tanyakan sudah terwakili. Sudah ditanyakan oleh wartawati-wartawati yang memperlakukan saya itu.

Pikiran saya pun terbuka: siapa pun berbahasa Arab di Arab. Bukan hanya yang seperti kami yang Islam.

Kemampuan bahasa Arab saya ternyata tidak ada apa-apanya. Hanya bisa membedakan mana itu doa. Dan mana itu pengumuman pramugari yang diucapkan dalam bahasa Arab: jangan merokok di toilet.

Lupakan nostalgia.

Melihat perkembangan Qatar lebih penting.

Qatar. Yang menjadi pusatnya jaringan stasiun televisi Al-Jazeera: CNN-nya Timur Tengah. Yang begitu objektif. Independen. Tidak pernah ‘no signal’. Dalam melihat perkembangan apa pun di dunia Arab. Sampai wartawannya masih di dalam penjara. Di Mesir.

Qatar. Saya juga ingin melihat, ehm, stadionnya. Yang lagi dibangun. Untuk piala dunia 2022. Yang banyak ditentang itu: bagaimana sepak bola dilaksanakan di negara gurun. Yang suhunya bisa 45 derajat. Pada bulan Juli.

Qatar. Anda sudah tahu: ngotot. Sampai menawarkan ini: membangun empat stadion baru sekaligus. Yang semuanya full AC.

Kemampuan bahasa Arab saya ternyata tidak ada apa-apanya. Hanya bisa membedakan mana itu doa. Dan mana itu pengumuman pramugari yang diucapkan dalam bahasa Arab

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News