Darmawati Disudutkan Sopir Pribadi
Senin, 15 Juni 2009 – 15:40 WIB
JAKARTA- Sopir pribadi Darmawati Dareho, Darwis semakin memberatkan posisi terdakwa kasus suap yang melibatkan anggota DPR Komisi V Abdul Hadi Djamal (AHD). Menurut Darwis, yang baru sekitar 2 bulan menjadi sopir pribadi terdakwa pada malam ketika mereka tertangkap tangan KPK sempat mendengarkan percakapan keduanya. Begitu KPK membuka mobil, lanjutnya, petugas bertanya pada Darmawati dan AHD apa isi bungkusan yang ada di jok bawah. Tapi keduanya tidak menjawab. "Saya sempat melihat ada tas cokelat yang ternyata isinya uang dolar."
"Tanggal 2 Maret setelah dari Restoran Riung Sari, saya membawa ibu Darma dan pak AHD pulang. Di dalam mobil saya mendengar kalau pak AHD bilang butuh spanduk dan umbul-umbul yang banyak di Makassar. Ibu Darma bilang, berapa-berapa pasnya," tutur Darwis yang sering ditegur Ketua Majelis Hakim Teguh Heriyanto karena sering banyak lupanya saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan Darmawati di PN Tipikor, Senin (15/6).
Baca Juga:
Darwis menambahkan, ketika pembicaraan sedang berlangsung, dia melihat mobil Avanza hitam tengah membututi Honda Jazz milik Darmawati. "Saya bilang ke ibu kalau mobil kita dibuntuti. Ibu bilang itu rampok, makanya saya larikan mobil dengan kecepatan tinggi. Saat Avanzanya mendekat saya sudah berniat melawan dan berpikir akan mati, tapi ternyata itu KPK. Jadi saya tidak jadi mati," cetusnya yang langsung disambut tawa pengunjung.
Baca Juga:
JAKARTA- Sopir pribadi Darmawati Dareho, Darwis semakin memberatkan posisi terdakwa kasus suap yang melibatkan anggota DPR Komisi V Abdul Hadi
BERITA TERKAIT
- Dompet Dhuafa Sabet Predikat EXCELLENT pada Indonesia Customer Experience & Digital Customer Engagement 2024
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- Polda Kalteng Ungkap Peran Pelaku H di Kasus Polisi Tembak Warga, Ternyata
- Seleksi PPPK 2024: 2 Kategori Honorer Dipastikan Aman, Gaji Berbeda
- Debitur Diduga Dikriminalisasi Bank Daerah, 8 Tahun Jadi Tersangka