Darmin Nasution: Kantongi Sertifikasi untuk Hadapi MEA
‪Pertama, setelah memperoleh izin dari Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan, sedangkan Program S-1 Manajemen perbankan Syariah dan Program PPAK masih dalam proses‬ perizinan‬
‪Untuk mendukung pengembangan program studi yang ada dan peningkatan kualitas pembelajaran serta untuk memenuhi ketentuan pemerintah, maka mulai semester ganjil tahun 2014/‬2015 yang lalu, seluruh dosen STEI harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-2, sebagaimana visi jangka panjang yang telah ditetapkan pada tahun 2030 yaitu minimal 40% dosen‬ ‪yang ada disetiap program studi harus memenuhi kualifikasi pendidikan DOKTOR atau S-3.‬
‪‪Ketua STEI Drs Ridwan Maronrong Msc menjelaskan, untuk mencapai sasaran tersebut, sampai dengan tahun 2014/2015 ini, dosen yang mengikuti program S3, berjumlah17 orang. Dari jumlah tersebut 10 orang dosen menekuni bidang‬ ‪akuntansi dan tujuh orang mengambil bidang Managemen. Program ini akan terus ditingkatkan secara bertahap sehingga target 40-50% Dosen STEI telah berpendidikan Doktor /S-3 dapat‬ dicapai sebelum tahun tahun 2030.‬
‪Dia mengatakan pihaknya juga terus berupaya meningkatkan dan menambah kompentensi mahasiswa agar mampu bersaing baik ditingkat nasional‬ maupun global, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. Sejalan dengan hal tersebut, maka dimulai dari mahasiswa angkatan 2012/2013 lalu, STEI mewajibkan‬ ‪mahasiswa yang akan mengajukan tugas akhir (skripsi) untuk mengusai bahasa Inggris dengan standard TOEFL minimal 450.
''Para mahasiswa program S-1 akan belajar bahasa inggris‬ selama 8 semester serta 6 semester untuk mahasiswa D-3. Semuanya mengacu kepada program Bahasa Inggris TOEFL preperation,'' katanya.‬
‪Mahasiswa diwajibkan juga memiliki beberapa kompetensi tambahan antara lain di bidang perpajakan melalui sertifikasi brefet A dan B, kopentensi ekspor impor, pasar modal,‬ dan kompentisi di bidang akuntansi lainnya.
''Selain itu mulai tahun akademik 2014/2015 seluruh mahasiswa baru diberi bekal metode belajar yang efektif yaitu bagaimana mengoptimalkan‬ penggunaan otak kiri dan otak kanan dalam belajar melalui program super great memory,'' ujarnya.‬
‪STEI juga terus melakukan berbagai peningkatan kualitas kompetensi mahasiswanya. Saat memasuki tingkat akhir lapangan kerja, para mahasiswa mengikuti berbagai program kegiatan‬ bursa kerja antara lain pelatihan teknik wawancara dan peningkatan kepribadian, kegiatan konseling karir, pelatihan soft skill, dan rekrutment kampus melalui bursa kerja mading dan online.‬ (rl/sam/jpnn)
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menekankan pentingnya bangsa Indonesia menyiapkan diri menghadapi diberlakukannya Masyarakat
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut