Darmin Tegas Tolak OJK
Senin, 23 Agustus 2010 – 12:32 WIB
Karena itu pula, lanjut kata Darmin, daripada melahirkan konflik baru maka jaug lebih baik dicari titik tengah sistem pengawasan Perbankan seperti yang telah berhasil dilakukan di Inggis, Perancis dan Amerika Serikat.
"Langkah mereka adalah merekonstruksi kelembagaan dalam pengawasan. Inilah yang sedang kami sarankan. Kalau dilihat dari substansi, bukan pengawasan yang diperlukan bank sentral melainkan informasi yang akurat dan real time. Jadi tolong jangan putuskan hubungan Bank Sentral dengan perbankan. Sekali diputuskan, maka tidak ada informasi yang akurat dan real time," jelas Darmin.
Dicontohkan Darmin, dari beberapa rapat terakhir pimpinan BI yang bertanggungjawab bidang moneter, ditegaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami kelebihan likuiditas. Hal tersebut kemudian menjadi beban hanya dalam cost (biaya) tapi juga membuka peluang terhadap inflasi.
"Tapi saat diskusi dengan teman-teman di Perbankan bilang, kita justru kesulitan dana pihak ketiga. Beberapa minggu ini, dana pihak ketiga dalam jumlah mengalami penurunan. Inilah contoh dimana sebenarnya perlu satu titik sentral diantara keduanya," katanya.
JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih, Darmin Nasution, mengakui bahwa selama ini sering terjadi konflik kepentingan antara otoritas
BERITA TERKAIT
- Dukung NZE 2060, Telkom Indonesia Kampanyekan Go Zore
- Resmi Digelar, Pameran Homelife di JIExpo Kemayoran Diikuti 2.019 Perusahaan
- Mendes Yandri Susanto Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan pada 2027
- Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara
- STAR AM Raih 4 Penghargaan di Ajang Fund Awards 2024
- KAI Cek Seluruh Jalur Rel untuk Memastikan Keselamatan dan Keamanan Perjalanan