Darmizal Minta AHY Mundur jika Takut Menghadapi KLB
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat HM Darmizal meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, jika tak berani menghadapi tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) yang disuarakan kader.
Darmizal menilai AHY gagal memimpin Partai Demokrat. Oleh karena itu, AHY lebih baik mundur dari Ketua Umum.
"Sikap mundur adalah pilihan yang elegan," tegas Darmizal dalam keterangan tertulis diterima Rabu (24/2/2021).
Darmizal juga menyarankan kepada AHY melakukan introspeksi dan berkontemplasi atas berbagai kegagalannya.
Menurut Darmizal, AHY sebaiknya menyerahkan jabatan ketua umum kepada para tokoh pendiri dan para senior sebagai kelompok garis lurus untuk melakukan perbaikan partai di masa mendatang.
Lebih lanjut, Darmizal mengatakan perseteruan antara kelompok dinasti dan kelompok garis lurus di Partai Demokrat makin meruncing. Kelompok petahana DPP PD pimpinan AHY berkeyakinan KLB sebagai langkah ilegal.
Dia menilai adanya kelompok yang mendorong AHY untuk memecat Marzuki Alie, Max Sopacua, termasuk dirinya adalah sebagai bentuk kepanikan.
Darmizal mengeklaim kelompok Garis Lurus Partai Demokrat yang saat ini sedang berjuang melakukan penyelamatan partai mendapat dukungan dari DPC pemilik hak suara di seluruh Tanah Air. “KLB pasti sukses dan makin bergelora,” ujar Darmizal.
Darmizal mengeklaim kelompok Garis Lurus Partai Demokrat yang saat ini sedang berjuang melakukan penyelamatan partai mendapat dukungan dari DPC pemilik hak suara di seluruh Tanah Air.
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Videotron Ambruk saat Menko AHY Pidato, Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban
- 98 Keluarga Tidak Mampu Menempati Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen
- Sebegini Waktu Tempuh KA Tanpa Transit Rute Jakarta-Yogyakarta