Darmizal Sebut Tuduhan SBY Kosong Belaka
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait isu kudeta yang dilakukan oleh kader dan mantan kader PD.
Darmizal menyebutkan tuduhan yang disebutkan oleh presiden keenam RI itu terkait Pergantian Antar-Waktu (PAW) jika terjadi Kongres Luar Biasa (KLB), hampa dan kosong belaka.
"Tuduhan SBY itu hampa dan kosong belaka. Bahkan, maaf ya, orang seperti Sekjen Rifky (Teuku Riefky Harsya) pun tidak akan di-PAW atau dibuang. Apalagi kader dan pengurus daerah yang tidak bermasalah," kata Damrizal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).
Damrizal menyebutkan kondisi partai berlogo bintang mercy tersebut saat ini sedang tidak bergairah dan dinilai kalah gengsi dibandingkan partai politik lainnya.
"PD sekarang tidak gereget. Pusat kepemimpinan PD melempem dan kalah gengsi dibandingkan PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem dan lain-lain. Partai Demokrat saat ini mati gaya," lanjut Damrizal.
Pria yang disebut-sebut sebagai inisiator pertemuan dengan Moeldoko itu melanjutkan, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ini terlalu sibuk tebar pesona, namun tidak dipedulikan oleh masyarakat.
Ia menilai hal ini bisa berdampak buruk terhadap elektabilitas PD pada pemilu tahun 2024.
"Ini bahaya bagi nasib PD 2024. Tolong Pak SBY pahami ini. Berkoalisi dengan rakyat tetapi hasil survei dan faktanya membuktikan PD dijauhi rakyat," jelasnya.
Selain soal SBY, Darmizal juga menyebut pemimpin Partai Demokrat saat ini karbitan yang hanya bermodal dinasti politik.
- Darmizal Apresiasi Langkah Erick Thohir Mentransformasi Sepak Bola Nasional
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking