Darurat Tiga Bulan setelah Dua Gereja Diserang
jpnn.com, MESIR - Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi memberlakukan status darurat di negaranya pascaledakan bom di dua gereja Kristen Koptik bertepatan dengan peringatan Minggu Palma.
Kondisi darurat berlaku mulai kemarin pukul 13.00 waktu setempat (pukul 18.00 WIB).
Rencananya Mesir berada dalam situasi darurat selama tiga bulan.
"Perang melawan para militan akan membutuhkan waktu yang lama dan proses yang menyakitkan," kata Sisi dalam pidatonya di istana kepresidenan sesudah memimpin rapat darurat Minggu (9/4).
Dia mengimbau masyarakat tidak takut. Sebab, pemerintah telah melipatgandakan pengamanan di tempat-tempat strategis dan berbagai infrastruktur yang dianggap vital. Selain itu, pemerintah memperketat perbatasan.
Dengan mendeklarasikan status darurat, Sisi memberikan lebih banyak wewenang kepada militer dan polisi untuk mengamankan negara.
Pada situasi darurat, pemerintah juga berhak membatasi aktivitas publik. Di antaranya, melarang masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak di tempat umum.
Pemerintah juga memantau komunikasi masyarakat dan bisa sewaktu-waktu memberedel media yang dianggap membahayakan.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi memberlakukan status darurat di negaranya pascaledakan bom di dua gereja Kristen Koptik bertepatan dengan peringatan
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng