Darwin Kritisi Pengelola SPBU
Selasa, 08 Maret 2011 – 09:05 WIB
JAKARTA-Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh rupanya gerah juga, begitu melihat kesiapan teknis pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih jalan di tempat. Nyaris tak ada progres, dari skedul yang semula dijadwalkan April 2011. Pihak yang dianggap paling bersalah adalah Pertamina. Kenaikan angka subsidi BBM, lanjut Darwin, lebih disebabkan oleh dua hal. Pertama golongan masyarakat mampu yang tak tahu diri! Kedua, petugas SPBU yang tidak peduli! ”Karena tiu, perlu penegakan hukum yang diperkuat dengan melatih petugas SPBU. Seperti petugas paskir di mal, dia bisa menawarkan, mau bayar cash atau melalui kartu tertentu" Petugas bahkan bisa menyebut salah satu merek kartu kredit keluaran bank swasta?” tandasnya.
”Seharusnya Pertamina mulai melatih petugas SPBU (Stasiun Pengirian Bahan Bakar Umum). Jangan lagi menawarkan premium kepada mobil mewah, karena mereka tidak pantas mengkonsumsi BBM subsidi. Pemerintah akan meminta BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas) dan Pertamina untuk menjalankan amanah Peraturan Presiden (Perpres) itu,” kata Darwin kepada JPNN.
Baca Juga:
Darwin menyebut, subsidi energi tergolong terbesar dalam APBN, yakni Rp 136,6 triliun tahun 2011. Di dalamnya terdapat subsidi BBM jumlahnya yang paling besar, yakni Rp 78,3 triliun. ”Dan, angka itu cenderung terus meningkat,” tutur politisi asal Partai Demokrat ini yang pernah diisukan sebagai salah satu menteri yang akan di reshuffle itu.
Baca Juga: