Dasar Calo, Nomor Antrean Pasien RSUD pun Diduitkan
jpnn.com - JAKARTA - Antrean panjang yang biasa terjadi saat pengambilan nomor urut di rumah sakit milik pemerintah di Jakarta ternyata jadi lahan mencari untung. Baru-baru ini, DPRD DKI menemukan praktik percaloan momor urut di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, praktik percaloan itu terekam CCTV. Ada dua calo yang langsung ditangkap dan diserahkan ke polisi.
"Udah ketangkep CCTV, dah dilaporkan polisi. Ada di (RSUD) Tarakan dua orang (calo, red),” ujar Koesmedi di kompleks Balai Kota Jakarta, Kamis (1/9).
Ia menjelaskan, para pelaku percaloan itu mengambil nomor antrean rawat jalan bernomor kecil, lantas menjualnya ke warga yang hendak berobat. Nomor antrean yang mestinya gratis itu dibanderol Rp 50 ribu oleh para calo.
Karenanya Dinkes DKI sedang menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam pada kasus percaloan itu. Pasalnya, kejadian serupa dilakukan setiap hari.
“Saya sudah ngomong sama pimpinannya (RSUD Tarakan), apa pun pasti ada orang di dalam. Karena di situ ada satpam, kan dia harusnya tahu kenapa tiap hari jadi berobat di sini," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi melakukan investigasi di beberapa fasilitas kesehatan di Jakarta. Dari hasil investigasinya khususnya di RSUD Tarakan, terjadi praktik percaloan nomor antrean.(uya/JPG)
JAKARTA - Antrean panjang yang biasa terjadi saat pengambilan nomor urut di rumah sakit milik pemerintah di Jakarta ternyata jadi lahan mencari untung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS