Dasep Ahmadi Berlomba Melawan Waktu untuk Selesaikan Mobil Listrik Nasional
Bikin Tiga Varian agar Harga Terjangkau Rakyat
Kamis, 31 Mei 2012 – 00:01 WIB

Dasep Ahmadi di samping mesin Computer Numerical Control (CNC) di pabriknya. Foto : Ahmad Baidhowi/JAWA POS
Hingga kini, Dasep sudah berkali-kali mengekspor mesin perkakas ke Perodua. Pekan lalu dia juga mengunjungi pabrik Perodua untuk mengecek kondisi mesin-mesin produksinya. "Mesin yang kami kirim pada 2006 hingga sekarang kondisinya masih baik lho," ujarnya, lantas tersenyum.
Lalu, kapan mulai menggeluti mobil listrik? Dasep mengatakan, sejak 2007 dirinya mulai merancang dan membuat produk otomotif seperti mobil gokar. Selain itu, dia pernah membuat prototipe (purwarupa) mobil jenis city car dengan kapasitas mesin 150 cc. Mobil tersebut diberi nama Mobira (Mobil Rakyat). Namun, Dasep baru mulai menggarap mobil listrik pada 2010. Itu pun masih berupa ide.
Menurut Dasep, ada banyak alasan mengapa dirinya tertarik mengembangkan mobil listrik. Pertama, mobil listrik belum dikembangkan di Indonesia, bahkan di negara-negara ASEAN yang lain. Kedua, mobil listrik ramah lingkungan karena bebas polusi atau emisi karbon. Ketiga, hemat bahan bakar. Jika dibandingkan dengan biaya untuk membeli BBM, biaya mobil listrik hanya 1/5 (seperlima) dari mobil ber-BBM.
Soal perawatan, mobil listrik juga lebih mudah. Sebab, mobil listrik tidak membutuhkan banyak onderdil berupa filter sebagaimana mobil BBM. Selain itu, mobil listrik lebih sedikit fast moving part (onderdil yang mudah aus). "Ibaratnya, kalau mobil BBM setiap 10 ribu kilometer harus ke bengkel, mobil listrik mungkin baru ke bengkel setelah 50 ribu kilometer," jelasnya.
Dasep Ahmadi, satu di antara lima anak negeri yang kini bersiap melahirkan mobil listrik nasional. Bersama tim, Dasep harus bekerja keras untuk menyelesaikan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu