Data BPJS Kesehatan di Sekolah Kok Bisa Jebol?

jpnn.com - MAGETAN-- Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Karya Pembangunan, atau SMK YKP Magetan dikejutkan karena menjadi korban pembobolan data BPJS Kesehatan. Kejadian ini baru diketahui setelah pihak sekolah membayar tagihan BPJS kesehatan pada Juli 2016 lalu.
Pihak sekolah terkejut karena terdapat selisih tagihan sebesar Rp 400 ribu lebih dari bulan sebelumnya. Setelah dicek dari daftar peserta, ternyata terdapat enam orang peserta BPJS bukan bagian dari SMK YKP.
Menurut Wahyu, perwakilan SMK YKP, pihak sekolah kemudian memeriksa setiap peserta BPJS kesehatan di sekolah itu. Namun, tidak ada yang tahu soal enam nama yang belakangan diketahui beralamatkan di Madiun tersebut.
"Pihak sekolah meminta agar BPJS kesehatan mengusut pembobolan data BPJS tersebut dan mencabut keanggotaan enam peserta tak dikenal tersebut," tegas Wahyu.
Selain itu, ia juga meminta uang yang sudah telanjur dibayar, dikembalikan ke pihak sekolah atau yayasan.
Hal ini menjadi kekhawatiran orang-orang karena terdapat kemungkinan bahwa kejadian yang sama juga terjadi di lembaga lainnya. Hal tersebut dinilai karena lemahnya sistem data yang dimiliki oleh BPJS kesehatan, sehingga data dari luar bisa masuk dengan mudah. (pul/flo/jpnn)
MAGETAN-- Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Karya Pembangunan, atau SMK YKP Magetan dikejutkan karena menjadi korban pembobolan data BPJS Kesehatan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Kondisi 7 Santri Korban Pencabulan di Tulungagung
- Ini Motif Remaja di Serang Membacok Tamu di Acara Pernikahan
- Keluarga Sebut Ada Kejanggalan di Kasus Bunuh Diri Fransiska, Polisi Bereaksi Begini
- 3 Mahasiswa di Pekanbaru Ditangkap Polisi Gegara Jadi Pengedar Narkoba
- Kelakuan Bejat Oknum Polisi Polres Pacitan Perkosa Tahanan Perempuan
- Sakit Hati Sering Disindir, Suami di Inhu Nekat Tikam Sang Istri