Data BRI Life Diretas dan Dijual di Internet, Pratama: Perlu Dilakukan Forensik Digital
Mulai dari data mutasi rekening, bukti transfer setoran asuransi, KTP, ada juga tangkapan layar perbincangan WA nasabah dengan pegawai BRI Life, dokumen pendaftaran asuransi, KK, beberapa formulir pernyataan diri dan kesanggupan, bahkan lengkap dengan polis asuransi jiwa juga ada lengkap disertakan.
“Artinya dari klaim Hudson Rock sebagai pihak yang menginformasikan kebocoran maupun pelaku penjual data, kemungkinan besar benar. Bahwa data yang mereka klaim tersebut memang berisi berbagai data dari nasabah BRI Life,” jelasnya.
Pratama menambahkan tentu ini menjadi perhatian serius.
Menurut dia, bila diperhatikan dari tangkapan layar yang dibagikan Hudson Rock, data jelas diambil karena pembobolan situs.
Dia menambahkan bisa dilihat bagaimana situs-situs BRI Life disebutkan bahkan beserta username atau akun login, password dan IP.
Pratama mengatakan bahwa perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk menerobos, apakah dari sisi SQL (Structured Query Language) sehingga diekspos SQL Injection atau ada celah keamanan lain.
“Seperti adanya compromised dari akun BRI Life yang juga berpotensi dimanfaatkan hacker untuk masuk ke dalam sistem,” imbuhnya.
Pratama menjelaskan dari sini juga bisa disimpulkan bahwa sumber kebocoran data adalah akibat peretasan, bukan akibat jual beli data dari pihak internal atau pegawai.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan data BRI Life diretas dan dijual di internet. Menurut dia, perlu dilakukan forensik digital untuk mengusut persoalan ini.
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Spirit BRI Life di Usia ke-37 Tahun
- BRI Life Corner, Hadirkan Pelayanan Prima kepada Nasabah
- OJK Setujui Spin Off Unit Usaha Syariah Asuransi BRI Life
- BRI Life Raih Penghargaan di Ajang The Asian Experience Awards 2024 Singapura
- Implementasikan Kegiatan TJSL, BRI Life Raih Penghargaan