Data COVID Denmark Hadirkan Optimisme, tetapi Pakar Masih Pesimistis
Menurut Nancy Baxter dari University of Melbourne, meski varian di masa depan lebih kurang ganas, namun karena banyaknya kasus masih akan membuat warga menggunakan masker dan mengambil jarak.
"Gelombang penularan sekarang memiliki dampak terhadap jumlah yang harus dirawat di rumah sakit dan dampak terhadap kegiatan sosial," kata Professor Baxter mengacu pada terganggunya pasok makanan dan juga jasa karena berkurangnya pekerja selama gelombang Omicron di Australia.
"Yang mungkin terjadi adalah varian baru yang akan berdampak signifikan sehingga protokol kesehatan harus diterapkan lagi," ujarnya.
"Jadi daripada kita tidak berencana apapun untuk masa depan, mengembangkan pendekatan untuk bisa mengelola bila ada varian baru dan mempertahankan prokes seperti penggunaan masker dan ventilasi yang bagus merupakan cara yang terbaik untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID," tutur David Mackie.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Yuk, Simak Juga Video ini!
Seorang ekonom yang menganalisa data COVID sejak awal pandemi memperkirakan varian Omicron akan menjadi varian terakhir yang membahayakan di negara-negara yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun