Data Terbaru Musibah Banjir Bandang di Sentani dan Sekitarnya, 83 orang Meninggal
jpnn.com, SENTANI - Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura hingga Senin (18/3) pukul 21.30 WIT mencatat 83 orang meninggal dunia akibat terjangan banjir bandang yang melanda Sentani dan sekitarnya, Sabtu (16/3).
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura selaku Humas Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura, Doddy Sambodo Samiyana mengungkapkan bahwa berbagai personel dan peralatan dikerahkan oleh berbagai pihak, untuk membantu melakukan evakuasi terhadap korban maupun membersihkan material yang berserakan di Jalan Raya Sentani, pasca banjir bandang yang terjadi.
"Ada berbagai armada yang kami gunakan untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang maupun tumpukan material di jalan raya dan di rumah-rumah warga. Armada tersebut antara lain lima unit trail, delapan unit ambulans, enam double cabin, enam truk, dua unit sekoci, dua unit truk MPS, dua unit damtrek, dan 12 alat berat. Sehingga totalnya ada 43 unit armada yang kita gunakan untuk evakuasi korban dan pembersihan tumpukan material pasca banjir bandang," katanya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos.
Sementara itu dari RS Bhayangkara Polda Papua dilaporkan sudah ada 83 jenazah yang ditemukan hingga kemarin. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal mengatakan dari 83 jenazah yang sudah ditemukan, sebanyak 66 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi.
(Baca Juga: Bagaimana Kondisi Penerbangan di Bandara Sentani?)
“Hingga saat ini baru 26 jenazah yang teridentifikasi oleh tim DVI RS.Bhayangkara dan telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara sisanya masih dalam proses identifikasi. Masih ada 40 jenazah yang masih akan di identifikasi oleh TIM DVI,” ucap Kamal kemarin di RS Bhayangkara.
Sementara itu dari lapangan dilaporkan sebanyak 200 jiwa penduduk di wilayah kaki gunung Cycloop tepatnya di Kampung Toladan saat ini mengungsi di Gereja Baptis Imanuel Toladan (Ifar Gunung), Kelurahan Sentani Kota. Mereka mengungsi karena tempat tinggal mereka juga terkena dampak bencana banjir bandang, Sabtu (16/3).
Hingga kemarin, warga yang mengungsi di gereja masih menanti bantuan yang datang seperti obat-obatan, kasur, bantal, pakaian anak kecil dan sabun. Pasalnya, hingga hari ketiga ini, tempat pengungsian sementara mereka itu belum tersentuh bantuan, terutama obat-obatan.
Hingga Senin (18/3) pukul 21.30 WIT, tercatat sebanyak 83 orang meninggal akibat bencana banjir bandang di Sentani dan sekitarnya.
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob