Data Desa Presisi Bakal Bantu Wukisari Terbebas dari Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo mendukung penggunaan Data Desa Presisi dalam penangangan stunting di Kalurahan Wukirsari.
Hal ini disampaikan dalam Forum Diskusi tentang pengentasan stunting (perawakan pendek) di Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri,Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (22/7).
Joko mengatakan bahwa perlu tata kelola pemerintahan daerah yang berbasis data akurat dan aktual mulai tingkat desa.
Hal itu juga berlaku dalam dalam pemetaan, pencegahan dan penanganam stunting.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul mengapresiasi Rembuk Stunting Wukirsari berbasis data desa presisi. Kebijakan pembangunan pemda memang membutuhkan data dasar yang presisi," ucap Joko.
Pendiri Pitaloka Foundation Dr Rieke Diah Pitaloka menekankan desa menentukan kemajuan masa depan Indonesia.
"Kalau Indonesia mau maju harus berawal dari desanya yang maju," kata Rieke.
Dalam kesempatan itu, Rieke mengapresiasi, Kelurahan Wukisari berani menjadikan Data Desa Presisi sebagai dasar dalam musrembang desa.
Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo mendukung penggunaan Data Desa Presisi dalam penangangan stunting di Kalurahan Wukirsari.
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara