Data Ekonomi Masih Panas, Harga Emas Hari Ini, Bikin Deg-degan
jpnn.com, JAKARTA - Emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), rebound dari level terendah lima minggu.
Harga emas sedikit menguat di sesi sebelumnya di dorong oleh pelemahan USD.
Namun, kenaikan logam kuning dibatasi karena data penjualan ritel yang lebih kuat dan tanda-tanda inflasi panas di AS yang memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
USD melemah pada perdagangan Kamis (16/2) karena pelaku pasar mencerna data ekonomi yang baru dirilis dengan indeks USD.
Logam kuning turun tajam pada Rabu (15/2) setelah data menunjukkan penjualan ritel AS tumbuh lebih kuat dari yang diharapkan pada Januari.
Prospek kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas dan rekan-rekannya yang tidak memberikan imbal hasil, karena peluang kerugian untuk memegang aset semacam itu meningkat.
Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (16/2/2023) bervariasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir rebound 0,7 persen pada Januari, kenaikan terbesar sejak Juni, setelah turun 0,2 persen pada Desember.
Departemen Tenaga Kerja AS lebih lanjut melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 1.000 menjadi 194.000 dalam pekan yang berakhir 11 Februari. Ini adalah minggu kelima berturut-turut klaim berada di bawah 200.000.
Emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), rebound dari level terendah lima minggu.
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1,546 Juta Per Gram
- Sambut Imlek, ANTAM Hadirkan Emas Edisi Tahun Ular Kayu, Cus Diborong!
- Pencurian 50 Gram Emas di Mes Karyawan Jakpus, Polisi Periksa 3 Orang
- Harga Emas Antam Hari Ini 8 Januari Naik, Berikut Daftarnya
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya