Data Kacau, Pengucuran Mampet
Uang Sudah Di Daerah, TPP Belum Bisa Dicairkan
Sabtu, 21 April 2012 – 04:53 WIB
Suyanto memaklumi sikap pemda yang menolak atas dasar tersebut. Dia mengatakan, pemda wajar jika tidak mau mengucurkan TPP untuk guru yang sudah tidak sesuai peraturan. "Pemda tentu tidak ingin diusut KPK karena mencairkan tunjangan profesi tidak tepat sasaran," katanya.
Kasus perubahan nama juga masih dominan menjadi penyebab tidak kunjung dicairkannya TPP. "Setelah naik haji, ada tambahan H di namanya sudah tidak bisa diproses," tutur Suyanto. Sebab, penambahan H tadi sudah membuat nama seorang guru berbeda dengan di SK yang sudah diteken Suyanto.
Penyebab seretnya pengucuran TPP berikutnya adalah, banyak rekening guru yang sudah mati. Kondisi ini wajar, karena bisa jadi para guru hanya menggunakan rekening ini untuk menampung sementara kucuran TPP. Setelah beberapa saat tidak ada transaksi atau tidak ada isinya sama sekali, maka rekening ini ditutup.
Menyikapi persoalan ini, Suyanto siap melakukan verifikasi ulang daftar penerima TPP. Dia belum berani menjanjikan kapan pencairan TPP bisa digulirkan. "Kondisi guru di lapangan itu sangat dinamis," katanya. Pada intinya, Suyanto mengungkapkan pemda tidak mau mengucurkan TPP hanya untuk sebagian guru. Pemda hanya mau mencairkan TPP jika seluruh guru penerima sudah sesuai ketentuan.
JAKARTA - Harapan para guru untuk segera menikmati rapelan trimester pertama tunjangan profesi pendidik (TPP) sepertinya harus ditahan. Meskipun
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan