Data Kacau, Pengucuran Mampet

Uang Sudah Di Daerah, TPP Belum Bisa Dicairkan

Data Kacau, Pengucuran Mampet
Data Kacau, Pengucuran Mampet
Suyanto memaklumi sikap pemda yang menolak atas dasar tersebut. Dia mengatakan, pemda wajar jika tidak mau mengucurkan TPP untuk guru yang sudah tidak sesuai peraturan. "Pemda tentu tidak ingin diusut KPK karena mencairkan tunjangan profesi tidak tepat sasaran," katanya.

Kasus perubahan nama juga masih dominan menjadi penyebab tidak kunjung dicairkannya TPP. "Setelah naik haji, ada tambahan H di namanya sudah tidak bisa diproses," tutur Suyanto. Sebab, penambahan H tadi sudah membuat nama seorang guru berbeda dengan di SK yang sudah diteken Suyanto.

Penyebab seretnya pengucuran TPP berikutnya adalah, banyak rekening guru yang sudah mati. Kondisi ini wajar, karena bisa jadi para guru hanya menggunakan rekening ini untuk menampung sementara kucuran TPP. Setelah beberapa saat tidak ada transaksi atau tidak ada isinya sama sekali, maka rekening ini ditutup.

Menyikapi persoalan ini, Suyanto siap melakukan verifikasi ulang daftar penerima TPP. Dia belum berani menjanjikan kapan pencairan TPP bisa digulirkan. "Kondisi guru di lapangan itu sangat dinamis," katanya. Pada intinya, Suyanto mengungkapkan pemda tidak mau mengucurkan TPP hanya untuk sebagian guru. Pemda hanya mau mencairkan TPP jika seluruh guru penerima sudah sesuai ketentuan.

JAKARTA - Harapan para guru untuk segera menikmati rapelan trimester pertama tunjangan profesi pendidik (TPP) sepertinya harus ditahan. Meskipun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News