Data Kuota BBM Berbeda, DPR Curigai Oknum BPH Migas
Rabu, 23 Mei 2012 – 22:00 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Asfihani mempertanyakan perbedaan antara data kuota bahan bakar minyak (BBM) yang disampaikan empat gubernur di Kalimantan dengan dengan data kuota BBM versi BPH Migas. Menurutnya, data yang tidak sonkron itu menunjukkan adanya ketidakberesan. Sehubungan dengan ketidakcocokan data ini, lanjut politisi Partai Demokrat itu, sebaiknya dibereskan terlebih dulu. "Sebelum rapat lebih jauh membahas berbagai masalah BBM, mohon perbedaan data ini dijelaskan terlebih dahulu karena empat gubernur di Kalimantan menganggap ini masalah serius," tegas Asfihani.
Berbicara pada rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan Pertamina dan BPH Migas, di gedung DPR, Senayan Jakarta, rabu (23/5), Asfihani membeberkan, empat Gubernur di Kalimantan menyajikan data kuota BBM bersubsidi untuk Kalimantan pada 2011 sebesar 7,19 persen. Namun pada 2012 kuotanya turun menjadi 7 persen.
Sementara BPH Migas dalam rapat itu menyebut kuota BBM untuk Kalimantan naik hampir satu persen. "Mana yang benar?" tanya Asfihani.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Asfihani mempertanyakan perbedaan antara data kuota bahan bakar minyak (BBM) yang disampaikan empat gubernur di
BERITA TERKAIT
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas
- Soal Program 20 Hektare Hutan Cadangan, Raja Juli Ungkap Penjelasan, Silakan Disimak
- Interupsi Rapat, Legislator NasDem Bertanya ke Raja Juli Soal Isu Ini
- Olok-olokan Mardani PKS kepada Partai Gelora Berpotensi Mengganggu Persatuan Umat Bela Palestina
- Perempuan Bangsa Gelar Taaruf, Bertekad Jadi Organisasi Terbuka
- BSKDN Ungkap Isu-Isu Strategis dalam Evaluasi Pilkada 2024