Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne

Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne
Victoria Police menolak tuduhan bahwa mereka secara sengaja menyasar etnis tertentu dalam menjatuhkan denda berkenaan dengan pelanggaran COVID. (ABC News: Chris Le Page)

Denda dikenakan untuk berbagai pelanggaran, seperti tidak mengenakan masker dijatuh denda $200, bila melanggar aturan keluar rumah dendanya adalah $1.652 dan denda $4.957 bila berkumpul tanpa izin.

Di saat 'lockdown' dimulai, Yusuf mengatakan ia semakin khawatir dengan anak-anak muda yang dikenai denda berulang kali.

"Beberapa di antara mereka mendapatkan denda sampai $6 ribu atau $7 ribu," katanya.

"Ini jadi beban finansial, karena mereka tidak bisa bayar."

Di tahun 2020 polisi di negara bagian Victoria mengeluarkan paling sedikti 37.504 denda terkait pelanggaran aturan 'lockdown'.

Sekarang data yang dikumpulkan oleh Kepolisian Victoria sudah bisa dilihat oleh umum berdasarkan UU Kebebasan Informasi dan ABC sudah melihatnya.

Dari data yang ada dalam 75 persen kasus, polisi mencatat adanya penampakan rasial dari mereka yang dikenai denda.

Dihitung dari latar belakang ras, sekitar 20 persen diketahui sebagai mereka yang berpenampilan Afrika atau Timur Tengah.

Kepolisian Victoria di Melbourne dituduh melakukan tindakan bermotif rasisme, setelah data yang baru dikeluarkan menunjukkan warga asal Afrika dan Timur Tengah mendapat denda lebih banyak saat pandemi COVID di tahun 2020

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News