Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne

Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne
Victoria Police menolak tuduhan bahwa mereka secara sengaja menyasar etnis tertentu dalam menjatuhkan denda berkenaan dengan pelanggaran COVID. (ABC News: Chris Le Page)

Menurut Sensus tahun 2021, hanya lima persen warga Victoria berasal dari Afrika atau Timur Tengah sehingga kelompok ini mendapat denda empat kali lebih besar dibandingkan mereka dari latar belakang etnis lain.

Kepolisian Victoria sudah memberikan bantahan jika anggotanya sengaja mencari sasaran kelompok ras tertentu ketika menjatuhkan denda.

Catatan penampakkan rasial

Tamar Hopkins adalah seorang peneliti mengenai penampakkan rasial dan bekerja dengan badan Inner Melbourne Community Legal untuk mendapatkan dan menganalisa data.

Keputusan berdasarkan penampakkan rasial atau 'racial profiling' adalah tindakan secara sengaja mencurigai atau menyasar atau melakukan diskriminasi terhadap seseorang hanya berdasarkan etnis, agama atau warga negara tanpa bukti yang jelas.

Dr Hopkins mengatakan data yang ada lebih menunjukkan apa yang dilakukan polisi dibandingkan siapa pelaku yang mendapatkan denda.

"Ada berbagai bentuk pelanggaran terkait COVID sepanjang tahun itu, hampir semua warga Victoria pasti pernah melanggarnya," katanya.

"Kita bisa melihat berdasarkan siapa yang mendapat denda, bagaimana polisi di Victoria mengambil keputusan mengenai siapa yang akan ditanyai."

"Yang kita lihat dari data Kepolisian Victoria adalah pola cara kerja polisi menerapkan aturan yang ada."

Kepolisian Victoria di Melbourne dituduh melakukan tindakan bermotif rasisme, setelah data yang baru dikeluarkan menunjukkan warga asal Afrika dan Timur Tengah mendapat denda lebih banyak saat pandemi COVID di tahun 2020

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News