Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne
Dari denda terhadap mereka yang tidak mengenakan masker, 12,5 persen dikenakan terhadap mereka yang berpenampilan Afrika atau Timur Tengah.
Untuk pelanggaran di mana polisi perlu melakukan percakapan, kelompok warga asal Afrika atau Timur Tengah mendapat denda lebih banyak lagi.
Lebih dari 20 persen denda dijatuhkan terhadap kelompok ini.
"Kami bisa menunjukkan bukti yang meyakinkan bahwa ada perbedaan dalam cara polisi menyasar kedua kelompok warga tersebut," kata Dr Hopkins.
"Ini yang menjadi dasar untuk mengatakan bahwa motif ras memegang peran dalam dijatuhkannya denda."
"Yang terjadi adalah pendekatan yang berbeda terhadap seseorang jika mereka melanggar aturan COVID. Penyelidikan terhadap warga asal Afrika atau Timur Tengah bisa lebih intensif."
Polisi membantah tuduhan
Victoria Police menolak untuk diwawancarai dan tidak memberikan jawaban atas pertanyaan rinci mengenai data yang dikirim oleh ABC.
Juru bicara polisi mengatakan petugas menerapkan kebijakan masing-masing dalam menjatuhkan sanksi dan denda hanya dikeluarkan untuk pelanggaran yang benar-benar disengaja dan jelas dilakukan.
Kepolisian Victoria di Melbourne dituduh melakukan tindakan bermotif rasisme, setelah data yang baru dikeluarkan menunjukkan warga asal Afrika dan Timur Tengah mendapat denda lebih banyak saat pandemi COVID di tahun 2020
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata