Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne

Data Menunjukkan Warga Keturunan Afrika dan Timur Tengah Lebih Banyak Kena Denda COVID-19 di Melbourne
Victoria Police menolak tuduhan bahwa mereka secara sengaja menyasar etnis tertentu dalam menjatuhkan denda berkenaan dengan pelanggaran COVID. (ABC News: Chris Le Page)

Dari denda terhadap mereka yang tidak mengenakan masker, 12,5 persen dikenakan terhadap mereka yang berpenampilan Afrika atau Timur Tengah.

Untuk pelanggaran di mana polisi perlu melakukan percakapan, kelompok warga asal Afrika atau Timur Tengah mendapat denda lebih banyak lagi.

Lebih dari 20 persen denda dijatuhkan terhadap kelompok ini.

"Kami bisa menunjukkan bukti yang meyakinkan bahwa ada perbedaan dalam cara polisi menyasar kedua kelompok warga tersebut," kata Dr Hopkins.

"Ini yang menjadi dasar untuk mengatakan bahwa motif ras memegang peran dalam dijatuhkannya denda."

"Yang terjadi adalah pendekatan yang berbeda terhadap seseorang jika mereka melanggar aturan COVID. Penyelidikan terhadap warga asal Afrika atau Timur Tengah bisa lebih intensif."

Polisi membantah tuduhan 

Victoria Police menolak untuk diwawancarai dan tidak memberikan jawaban atas pertanyaan rinci mengenai data yang dikirim oleh ABC.

Juru bicara polisi mengatakan petugas menerapkan kebijakan masing-masing dalam menjatuhkan sanksi dan denda hanya dikeluarkan untuk pelanggaran yang benar-benar disengaja dan jelas dilakukan.

Kepolisian Victoria di Melbourne dituduh melakukan tindakan bermotif rasisme, setelah data yang baru dikeluarkan menunjukkan warga asal Afrika dan Timur Tengah mendapat denda lebih banyak saat pandemi COVID di tahun 2020

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News