Data Militer Dicuri, Bukti Intelijen tak Kerja
Senin, 21 Februari 2011 – 01:52 WIB
Roy menilai, si pencuri -yang menurut pihak kepolisian Namdaemun, Seoul, terdiri dua pria satu wanita-, bukanlah orang sembarangan. Kemungkinan besar, lanjut Roy, pelakunya adanya agen atau mata-mata. Atau bisa juga bagian dari persaingan usaha biasa. Yang jelas, pencuri sudah mempelajari detil rombongan delegasi, dimana menginap, siapa saja, dan dimana saja kamarnya. "Mereka sudah pelajari juga, pejabat yang mana yang membawa data rahasia itu. Ini bukan orang main-main," ujar Roy.
Satu hal yang menarik bagi Roy, polisi setempat sudah bisa menjelaskan detil, termasuk jumlah dan jenis kelamin pencuri. Artinya, di hotel atau di pusat kota Seoul itu sudah ada CCTV yang menangkap pergerakan pencuri. "Mestinya mudah ditangkap," cetus Roy.
Komisi I DPR, lanjutnya, akan memangil pejabat kementrian pertahanan (kemhan) dan kementrian luar negeri (kemenlu). Salah satu yang akan disoroti adalah kinerja intelijen. "Karena kejadian ini menunjukkan intelijen tidak memberikan masukan dan saran kepada delegasi," ujarnya. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Roy Suryo mengaku kaget mendengar kabat kejadian dicurinya data rahasia militer Indonesia dari delegasi yang dipimpin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Profil Teuku Riefky, Menteri Ekonomi Kreatif di Kabinet Prabowo
- Ini Lho Jabatan dan Tugas Qodari di Istana Kepresidenan
- Kades Bujang Mengakui Manfaat Besar Pelatihan P3PD, Simak Ceritanya
- Prabowo Subianto Angkat Luhut Binsar jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- Usut Penyebab Kecelakaan Pesawat SAM Air, KNKT Turunkan Tim ke Gorontalo
- Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Buka Suara soal Polemik Disertasi Bahlil