Data Nasabah Perbankan Bakal Dibuka demi Perpajakan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. Perppu baru itu mulai diundangkan pada 8 Mei lalu.
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, perppu itu sudah urgen. "Ini hal yang tidak bisa dihindarkan karena memang sudah menjadi kesepakatan dunia untuk keterbukaan akses perbankan bagi perpajakan," ujar Pramono di kompleks Istana Negara, Rabu (17/5).
Namun, Pramono enggan memberi penjelasan detail tentang perppu itu. Menurutnya, penjelasan rincinya akan disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Sekarang Ibu Menteri (Sri Mulyani, red) ada di Jeddah. Kami sudah berkoordinasi yang pertama kali menyampaikan secara detail secara rinci adalah Bu Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangam, red),” jelas dia.
Untuk diketahui, Indonesia ikut dalam perjanjian internasional di bidang perpajakan. Perjanjian itu mewajibkan Indonesia ikut dalam pertukaran informasi keuangan secara otomatis (Automatic Exchange of Financial Account Information) sehingga Presiden Jokowi menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2017.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Tim DJP Jatim III Dilaporkan ke KPK Terkait Pemeriksaan Pajak PT Arion Indonesia
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- YouTuber Ridwan Hanif Bagikan Pengalamannya Gunakan CPD Carnet saat Touring 3 Negara
- Usut Kasus Pajak, KPK Panggil Bos PT Wildan Saskia Valasindo dan Bahari Buana