Data Pemerintah Naikan BBM Tidak Realistis
Senin, 26 Maret 2012 – 10:12 WIB
Dia melihat, masih banyak potensi sumber daya yang bisa digenjot untuk memperkuat APBN. Misalnya dengan mengoptimalkan penerimaan sektor perpajakan. Namun masalahnya, selama 4 tahun sektor penerimaan pajak tidak pernah tercapai 100 persen.
"Yang mengejutkan, pemerintah bukannya memperbaiki kelemahan ini. Tapi kok malah diturunkan targetnya," tanya dia.
" Sementara itu dari sisi penerimaan negara nonpajak, harga Migas yang naik, tapi mengapa penerimaan SDA Migas turun dari 45.79 triliun rupiah menjadi 39.70 triliun rupiah. Tentu ini sangat tidak masuk akal," paparnya. (Fas/jpnn)
JAKARTA--Alasan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi demi menyelamatkan APBN agar tidak jebol ternyata tidak realistis.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad