Data Penerima BLSM Meleset 6 Persen
Kemensos Sebut Lebih Baik dari Pembagian BLT
Kamis, 27 Juni 2013 – 04:14 WIB

Foto: Aminoer Rasyid/dok.JPNN
JAKARTA - Pemerintah memperkirakan data penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) meleset sekitar 6 persen dari angka yang telah ditentukan. Penyebabnya, data yang digunakan untuk memetakan warga miskin penerima BLSM merupakan data per 2011 yang dimiliki Badan Pusat Statistik.
Selain itu, bertambahnya angka kelahiran dan kematian, naiknya kesejahteraan masyarakat, serta perpindahan penduduk menjadi asalah satu dari sekian potensi terjadinya kemelesetan data penerima BLSM. "Tapi saya optimistis ketidakakuratan tersebut tidak lebih enam persen," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Andi Z.A Dulung saat dihubungi, Rabu (26/6).
Dia mengakui, data yang digunakan memang tidak akan mungkin sempurna 100 persen. Kata dia, upaya menekan ketidakakuratan data dilakukan dengan pembaruan yang dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Awal 2014 nanti, BPS akan melakukan pendataan ulang guna memperbarui data terbaru penerima bantuan. Namun, sebelum itu, pemerintah dan PT Pos pun akan melakukan evaluasi saat tahap pertama pembagian BLSM selesai dibagikan.
JAKARTA - Pemerintah memperkirakan data penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) meleset sekitar 6 persen dari angka yang telah ditentukan.
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional