Data Penting dari Surabaya, Perlu Diketahui Seluruh Rakyat Indonesia
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan agar mereka harus berhati-hati, DM-nya harus terkontrol, hipertensinya harus terkontrol.
"Kalau bisa mereka isolasi di rumah sendiri tidak keluar kalau tidak penting, apalagi yang usianya sudah lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya ini.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr Soewandhie Surabaya dr Mulyadi, SpPD mengatakan pasien COVID-19 di Surabaya sebagian besar meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit dalam.
Komorbid yang tertinggi didominasi penyakit T2DM (Type 2 diabetes mellitus) kemudian hipertensi dan jantung.
"Jadi orang COVID-19 banyak meninggalnya karena pneumonia ARDS (acute respiratory distress syndrome). Nah, peningkatan jumlah pneumonia itu berbarengan dengan jumlah komorbid diabetes," ujarnya.
Ia menyebut data kumulatif hingga 9 Juni 2020 di RSUD dr Soewandhie Surabaya persentase komorbid pada pasien COVID-19 yang dirawat ada sekitar 23 persen disertai dengan T2DM, 17 persen dengan hipertensi dan 8 persen penyakit jantung.
"Jadi orang yang meninggal ataupun yang sakit dengan COVID-19 itu kebanyakan dengan komorbid. Selain diabetes, ada darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Inilah data terkait jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya, Jatim, yang meninggal dunia, sedikit yang murni karena corona.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Kasus Bayi Tertukar di RSI Cempaka Putih Berawal dari Kejanggalan, Begini Ceritanya
- Ini Identitas Wanita Asal Surabaya Dibunuh Tanpa Busana di Malang
- UC & TPS Gelar Kompetisi Kewirausahaan, Sinergi Dunia Akademis dengan Industri
- Mobil Agya Tabrak Suroboyo Bus di Jalan Setail, 2 Orang Luka
- Habib Bola
- Brigadir Tri Yudha Gugur Dianiaya OTK, Aiptu Hidayat Terluka, Pistol Dibawa Kabur Pelaku