Data Sensus di Australia Mempertemukan Kelompok Migran dalam Sebuah Klub Sepak Bola

Data Sensus di Australia Mempertemukan Kelompok Migran dalam Sebuah Klub Sepak Bola
Abdulsalam Hamid Juma mengatakan data sensus digunakan oleh One Culture Football untuk mengidentifikasi komunitas yang membutuhkan dan mendukung aplikasi hibah. (ABC Australia)

"Ketika saya datang ke sini, saya memiliki kesempatan untuk belajar, juga mencari teman, dan teman yang saya temukan membawa saya ke sini untuk bermain sepak bola di One Culture."

"Dulu saya lebih pemalu daripada sekarang ... dan kegiatan ini juga telah meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris saya.

Dia mengatakan, program tersebut telah mempertemukannya dengan banyak sahabat baru, dan dia menikmati "getaran yang baik" dari pertemanan tersebut.

Zahra Rahimi yang berusia 21 tahun telah bermain sepak bola selama sekitar empat tahun dan sekarang bekerja untuk One Culture sebagai staf di sana.

Lahir di Afghanistan, ia dibesarkan di Iran, tetapi menilai Australia sebagai salah satu negara terbaik karena "kebebasan" dan "peluangnya".

“Ketika saya bergabung dengan One Culture, saya tidak mengenal siapa pun dan saya, tentu saja, tidak memiliki teman,” katanya. "Tapi di sini saya punya banyak teman. Kami semua bersahabat."

Mengatasi hambatan

Hamid Juma mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi migran muda adalah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama di sekolah, dan "terutama ketika bahasa menjadi penghalang besar".

"Olahraga adalah elemen yang sangat penting dalam transisi itu karena tidak terlalu bergantung pada keterampilan bahasa," katanya.

Anda mungkin bertanya-tanya apa manfaat dari sensus? Di Australia, data sensus telah membantu sejumlah warga untuk terhubung dengan layanan yang ingin mereka dapatkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News