Data Terbaru Jumlah Kasus Campak di Afrika, Mengerikan!
jpnn.com - Penyakit campak yang diderita anak-anak mengalami peningkatan 400 persen di Afrika dalam beberapa bulan terakhir pada 2022.
“Jika kita tidak mengejar vaksinasi dengan cepat dan mendesak, kita pasti akan menyaksikan lebih banyak wabah,” kata Ephrem Tekle Lemango dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Untuk banyak penyakit, lebih dari 90 persen anak-anak perlu divaksin untuk mencegah wabah.
Dia mengatakan Yaman dan Afghanistan termasuk di antara negara-negara dengan wabah campak yang besar dan mengganggu dalam beberapa bulan terakhir.
Pada 2021, sebanyak 24,7 juta anak melewatkan dosis pertama vaksin campak, dan 14,7 juta lainnya tidak mendapatkan dosis kedua, data menunjukkan. Cakupannya adalah 81 persen, terendah sejak 2008.
Jumlahnya dihitung menggunakan data dari sistem kesehatan nasional di 177 negara.
Sekitar 25 juta anak di seluruh dunia tahun lalu melewatkan vaksinasi rutin yang melindungi dari penyakit yang mengancam jiwa, karena dampak pandemi terus mengganggu perawatan kesehatan global.
Jumlah itu dua juta lebih banyak dibandingkan 2020, ketika COVID-19 menyebabkan lockdown di seluruh dunia, dan enam juta lebih banyak daripada kondisi sebelum pandemi pada 2019, berdasarkan data baru UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penyakit campak yang diderita anak-anak mengalami peningkatan luar biasa di Afrika. Ini datanya
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- UNICEF Mengapresiasi Program PAUD Pemerintah, Ada Sejumlah Tantangan
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- UNICEF Ungkap Data Mengerikan soal Kekerasan Seksual: Ratusan Juta Gadis Jadi Korban
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- Gateways Study Visit 2024: 20 Negara Belajar Transformasi Pendidikan di Indonesia