Data Terbaru: Warga Australia Rugi Rp 4 T Karena Penipuan Online
Di antara bulan Januari sampai September tahun ini, warga Australia sudah mengalami kerugian sekitar $424,8 juta (lebih dari Rp4 T) karena penipuan.
Ini berarti rata-rata kerugian yang dialami korban penipuan per bulannya adalah $47 juta (sekitar Rp470 M).
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah korban meningkat 90 persen.
Namun angka sebenarnya tidak bisa diketahui karena hanya 13 persen korban yang melaporkan kejadian kepada lembaga resmi bernama Scamwatch.
Kombinasi kerugian bisa mencapai Rp40 T
Di tahun 2021, total kerugian diperkirakan mencapai A$1,8 miliar.
Namun menurut Komisi Perlindungan Konsumen Australia (ACCC) angka sebenarnya mungkin lebih dari A$2 miliar.
Tahun ini menurut ACCC angka tersebut bisa mencapai A$4 miliar (atau sekitar Rp40 T).
"Dengan jutaan warga Australia menjadi lebih rentan terhadap pencurian data besar-besaran yang belakangan terjadi, semakin penting bagi kita semua untuk mengetahui ciri-ciri penipu," kata Wakil Kepala ACCC Delia Rickard.
Dari Januari sampai September 2022, warga Australia mengalami kerugian sekitar A$424,8 juta (lebih dari Rp4 T) karena penipuan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam