Data Utang Pemerintah Bikin Sentimen Negatif, Kurs Rupiah Loyo
Senin, 28 Juni 2021 – 19:07 WIB
"Bank sentral AS biasanya mempertimbangkan pengetatan moneter bila tingkat inflasi melampaui target," ujar Ariston.
Sementara dari internal, lanjut Ariston, lonjakan kasus baru Covid-19 yang terus menembus rekor baru, masih menjadi ganjalan untuk penguatan rupiah.
"Ini bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat untuk menurunkan kasus ke level yang lebih terkendali," kata Ariston. (mcr10/antara/jpnn)
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
BERITA TERKAIT
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin