Data WHO: Laki-laki Lebih Rentan Bunuh Diri Dibanding Perempuan
jpnn.com, JAKARTA - Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sedikitnya 800 ribu orang meninggal akibat bunuh diri per tahunnya.
Jumlah bunuh diri diperkirakan meningkat selama pandemi, di tahun 2020.
Dilansir dari buku WHO ber tahun 2019, jumlah korban bunuh diri lebih banyak dibanding korban yang meninggal akibat malaria, kanker payudara, korban pembunuhan, dan perang.
Negara dengan perekonomian menengah dan terbelakang memiliki jumlah kasus lebih banyak dibanding negara dengan perekonomian yang baik. Sedikitnya, 79 persen kasus bunuh diri muncul di negara ini, di mana 89 persen populasi dunia berkumpul.
Dari segi gender, laki-laki disebut lebih banyak melakukan bunuh diri dibanding perempuan. Laki-laki juga memilih menggunakan cara yang lebih fatal dalam bunuh diri.
Di dunia, hanya beberapa negara yang melaporkan jumlah bunuh diri lebih tinggi pada perempuan di banding laki-laki. (ngopibareng/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Dari segi gender, laki-laki disebut lebih banyak melakukan bunuh diri dibanding perempuan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Polda Jateng Segera Ungkap Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip, Siap-Siap
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
- Datangi Polda Jateng, Ibunda Dokter Aulia Risma Lapor Kasus Kematian Putrinya