Datang Tidak Terduga, Pergi Entah ke Mana
Kamis, 06 Agustus 2009 – 07:31 WIB
Kedatangan Mbah Surip ke rumahnya untuk kali terakhir itu saja sangat di luar dugaan. Sebab, kata Mamiek, terakhir dia datang berkunjung sudah terbilang lama. Dia hanya mengetahui perkembangan Mbah Surip dari perjalanan karirnya yang mulai sering diwawancarai media.
Toh, kata Mamiek, ketika hidup tinggal di banyak tempat secara tidak pasti dan sering tidur di emperan, Mbah Surip tetap bertanggung jawab kepada keluarga. "Dia memang jarang cerita soal keluarga. Tapi, setahu saya, anak-anaknya sekolahnya tinggi semua. Dengan keadaan begitu banyak yang tidak tahu bahwa dia seorang ayah yang sukses bagi anaknya,"
Pengalaman Timur Priyono, pencipta lagu yang juga teman akrab Mbah Surip, tidak jauh berbeda. Menurut Timur, sejak kenal pada 1996, saat menginap Mbah Surip tidak memilih tidur di kasur kamar yang empuk. "Dia malah tidur di ayunan pohon yang berjaring-jaring. Itu lho, yang diikat di pohon. Yang penting buatnya ada kopi," kenang pria berambut gondrong itu.
Setelah satu malam tidur di rumahnya, kata pencipta lagu Happy Lagi itu, malam berikutnya Mbah Surip sulit ditebak akan tidur di mana. "Dia itu temannya banyak. Sangat banyak. Dia itu nggak peduli, mau itu pelukis, penyanyi, penari, semuanya jadi teman," jelasnya.
Meski kehidupan Mbah Surip lebih banyak menggelandang dan jauh dari kesan mapan, dia sangat perhatian kepada anak-anaknya. Inilah kesaksian
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408