Datangi Ibunda, Ucapkan Selamat dengan Kue Berumur Mingguan
Minggu, 14 Maret 2010 – 06:28 WIB
”Kami berpikir keras untuk bisa membuat sesuatu yang bisa membahagiakan mama. Saya sampai keluar masuk toko. Tapi ternyata tetap saja tak ketemu bentuknya seperti apa hingga 8 Maret dini hari,” cerita putri bungsu almarhum Gus Dur, Inayah Wulandari, saat perayaan susulan ultah Sinta Nuriyah, di Ciganjur, Jakarta Selatan, kemarin (13/3).
Baru setelah lewat tengah malam itu, putri sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada akhirnya memberikan solusi. ”Kita diajak untuk mengucapkan selamat saja sama-sama,” lanjut Inayah. Maka, ide itu pun dilaksanakan pada 8 Maret tengah malam. Saat itu, keempat puteri Gus Dur itu masuk ke kamar mamanya. Agar tetap ada nuansa ulang tahun, mereka mencari-cari kue di kulkas. Ternyata di lemari pendingin itu ada beberapa potong kue sisa berumur sekitar semingguan. Setelah kue didapat, dicarilah lilin hingga ketemu potongan lilin seadanya. Kue dan lilin itulah yang kemudian dibawa masuk ke kamar Ny Sinta oleh empat puterinya.
”Mama saat itu surprise, dan kelihatan bahagia. Tapi kami sempat takut juga, karena kue yang dimakan itu sudah lama disimpan di kulkas,” kata alumnus Fakultas Sastra UI itu, disambut tawa para keluarga dan kerabat yang hadir.
Dan kemarin, ultah Ny Sinta kembali dirayakan dengan sangat sederhana. Acara itu dihadiri beberapa orang saja. Hanya sekitar puluhan keluarga dan beberapa kerabat yang hadir. Mereka berkumpul di ruang tengah kediaman almarhum Gus Dur. Ultah susulan itu dirayakan bersamaan dengan acara pertemuan keluarga Bani Wahid.
Ny Sinta Nuriyah, isteri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin merayakan ulang tahunnya ke-62 di kediaman Ciganjur. Ini adalah perayaan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408