Datangi KPK, Tito Sebut Polisi Sudah Pegang Saksi Kunci Kasus Novel
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam diskusi sekitar dua jam 30 menit itu, Kapolri dan pimpinan lembaga antirasuah membahas perkembangan beberapa hal, terutama penyidikan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik Novel Baswedan.
Tito mengatakan, untuk kasus Novel, hingga kini polisi telah memeriksa 56 orang saksi. Menurut Tito, pihaknya juga telah memeriksa seorang saksi penting yang diduga melihat pelaku penyiraman air keras.
"Kali ini saksi lihat saat kejadian, kami duga dia melihat orangnya, tipologi pelakunya. Ini kemajuan penting," kata Tito dalam konferensi pers bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK, Senin (19/6).
Meski demikian, demi keselamatan saksi itu, Tito enggan mengungkap identitas saksi yang dianggap penting tersebut. Menurut dia, beberapa hal telah dilakukan termasuk mengonfrontasi saksi itu dengan pihak-pihak yang dicurigai terlibat dan dengan beberapa saksi lainnya.
"Kami ingin kasus ini terungkap secepat mungkin. Pengalaman kami di lapangan, 25 persen usaha manusia, 75 persen kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Bagi kami, ini jadi hutang bagi kepolisian," pungkas Tito.
Pada 11 April lalu, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan Salat Subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat penyiraman itu, kedua mata Novel mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di Singapura.
Dua bulan lebih berlalu, Polda Metro Jaya belum juga menemukan pelaku teror kepada Novel. Padahal, PMJ telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan KPK guna saling bertukar informasi terkait kasus tersebut. (put/jpg/jpnn)
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam diskusi sekitar dua jam 30 menit itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolri Ingatkan Potensi Polarisasi di Pilkada Serentak 2024
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini
- Jenderal Sigit: Berita Hoaks Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat yang Tak Netral di Pilkada
- Kapolri Didesak Copot Kapolda yang Cawe-cawe di Pilkada 2024
- Irjen Sandi: Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri