Dato' Sri Tahir, Orang Terkaya ke-12 di Indonesia yang Jadi Filantropi
Sumbangkan Rp 1 Triliun Gara-Gara Salah Sebut
Dari donasi sebanyak itu, 75 persen disumbangkan kepada Global Fund untuk memerangi penyakit malaria, TBC, dan HIV di Indonesia. Tahir sejak awal menekankan agar sebagian besar sumbangan tersebut ditujukan untuk masyarakat Indonesia.
Sedangkan untuk penyaluran sumbangan, yayasan Gates sudah memiliki ketentuan sendiri dalam seleksi penerima dan cara pendistribusian. “Rata-rata sehari sebanyak 300 orang Indonesia mati karena TBC sehingga setahun ada sekitar 100 ribu orang. Ini harus dicegah dan diobati,” ujarnya.
Tahir sempat mengunjungi seorang pasien di RS Hasan Sadikin Bandung. Dia terkena TBC jenis multidrug resistant (MDR). Obat TBC itu harus dikonsumsi selama 6-9 bulan. Sedangkan banyak penderita yang hanya meminumnya dua hari, lalu pada hari ketiga lupa. Akibatnya, bisa timbul resistansi. “Tentu ini berat, apalagi dengan biaya obat yang tidak murah,” tuturnya.
Atas kedermawanan Tahir, Gates sampai menyempatkan diri terbang ke Indonesia awal April lalu. Dalam kunjungan singkat itu Gates sempat menggelar pertemuan dengan sekitar seratus pengusaha Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Gates menyerukan pentingnya gerakan filantropi. Hasilnya, delapan pengusaha berkomitmen menyumbangkan masing-masing USD 5 juta. Donasi USD 40 juta itu lalu dilipatgandakan oleh Gates sehingga total menjadi USD 80 juta.
Tahir sangat bangga mendapat tamu istimewa. Apalagi, dia menjadi tuan rumah. “Sebagai tuan rumah, saya benar-benar bangga. Apalagi, saya bisa bicara sampai tujuh jam bersama Gates,” paparnya.
Yang spesial lagi, Tahir berkesempatan mengajak Bill Gates untuk dinner di rumahnya. Selama makan malam itu, papar Tahir, Gates menyampaikan bahwa Indonesia dapat menjadi model atas gerakan filantropi di negara lain.
Biasanya, negara yang mengajukan dana ke Bill & Melinda Gates Foundation menyerahkan proposal dengan besaran tertentu. Proposal yang masuk itu lalu diteliti. Bila memenuhi syarat, pengajuan disetujui.
“Nah, yang di Indonesia ini pertama kali dalam sejarah filantropi Bill Gates. Karena ada putra daerah yang bersedia bersama-sama membantu negara. Makanya, saya bersyukur mendapat kesempatan bersama Bill Gates,” tuturnya.
Terlahir dari keluarga miskin hingga sekarang menjadi orang terkaya ke-12 di Indonesia membuat owner Mayapada Group Dato' Sri Tahir terpanggil
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408