Daud Diuber ke Hongkong

Daud Diuber ke Hongkong
Daud Diuber ke Hongkong

JAKARTA
- KPK terus berupaya mencari keberadaan Direktur PT Istana Sarana Raya (ISR) Hengky Samuel Daud yang merupakan tersangka utama kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) yang berlangsung setidaknya  di 7 daerah. Meski sudah dinyatakan buron lebih dari 1,5 tahun, Daud seolah ditelan bumi. Upaya pencarian sampai ke luar negeri pun tak kunjung membawa hasil. "Kita sampai minta bantuan KPK Hongkong, tapi tetap aja  hasilnya nihil," ujar juru bicara KPK Johan Budi SP, Rabu (12/11).

Pekan lalu, selepas diperiksa KPK, mantan Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi  menyebutkan, dia sempat diintimidasi secara psikis oleh Daud dengan cara menunjukkan dua pucuk pistol. Daud juga kerap menakut-nakutinya dengan cara menunjukkan kartu Badan Intelijen Negara (BIN). Ini dilakukan Daud karena Oentarto menolak mengeluarkan radiogram  pengadaan damkar.

Terkait hal ini, Johan menegaskan, pihaknya tak meminta bantuan BIN atau TNI untuk ikut mencari Daud. "Kita nggak punya jalur kesana. Selama ini minta bantuan ke Polri dan Interpol," katanya. Bagi KPK, lanjut Johan, selama dia tersangka korupsi harus ditahan. Tak peduli dia dekat dengan TNI atau BIN.

Berbekal radiogram Oentarto, Daud kemudian mendatangi pemerintah Kota Medan, Kota Makassar, Pemprov Riau, Pemprov Kaltim, Pemprov Jawa Barat, "memaksa" pemerintah daerah tersebut membeli damkar jualannya.

Belakangan terungkap, Daud juga berkolusi dengan pejabat setempat untuk menggelembungkan harga damkar. Unsur korupsi inilah yang kini terus diincar KPK, meski Daud belum ditemukan. Jika Daud tertangkap, bukan tak mungkin mantan Mendagri Hari Sabarno ikut diperkarakan sebab menurut Oentarto ikut menyetujui penerbitan radiogram. (pra)


JAKARTA - KPK terus berupaya mencari keberadaan Direktur PT Istana Sarana Raya (ISR) Hengky Samuel Daud yang merupakan tersangka utama kasus korupsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News