Daur Ulang Baterai Berkapasitas di Atas Produk Tesla
Seorang pria dari Brisbane menghabiskan 18 bulan mengumpulkan dan merangkai ribuan baterai yang telah dibuang untuk membuat sistem penyimpanan energi untuk rumah seperti Powerwall dari Tesla. Ia melakukannya karena merasa bosan.
"[Saya butuh sesuatu] supaya ide keluar dari kepala saya pindah ke atas meja," kata Pete Matthews kepada ABC .
Juru reparasi komputer yang belajar secara otodidak itu kini menggunakan penemuan di pekarangan belakangnya untuk menjalankan peralatan listrik di rumahnya, kecuali pemanas air, penyejuk udara, dan kompor yang masih tersambung dengan sistem listrik.
Ia mengatakan penemuannya bisa menyimpan 40kwh, atau 2,8 kali kapasitas produk terbaru dari Tesla Powerwall 2 yang 14kwh.
"Tagihan listrik saya turun dari sekitar 1.700 dollar menjadi sekitar 400 dollar, jadi penghematan yang signifikan," kata ia.
Mathews mengatakan sistemnya menghabiskan biaya 10.000 dollar dan dibuat dari 4.480 baterai lithium-ion jenis 18650, baterai generik yang biasa dipakai untuk laptop dan peralatan listrik yang bisa diisi ulang.
Baterai yang dijual per kilo oleh perusahaan daur ulang, sekitar 8 sen (Rp 80) per biji, sementara komponen lainnya ia beli lewat eBay.
"Kamu beli barang bekas dari internet, solder, dan jadi," kata ia.
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'