Daur Ulang Paling Tepat untuk Lawan Sampah Plastik

Dini menambahkan, rantai daur ulang menjadi kunci utama dalam penerapan ekonomi circular.
Daur ulang sampah plastik bisa mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Model ini juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat serta bisa mendukung industri-industri pengolahan sampah.
Dalam kesempatan itu, Dini memaparkan hasil kajian SWI pada 2017 tentang Analisis Arus Limbah Indonesia, Rantai Nilai dan Daur Ulang.
Sebanyak 60 persen sampah di kota di Indonesia adalah organik. Sementara itu, sebanyak 14 persen lainnya adalah sampah plastik.
Sampah kertas mencapai sembilan persen, sampah metal sebesar 4,3 persen, dan sampah lain seperti kaca, kayu, serta bahan lain sebayak 12,7 persen.
SWI juga memetakan manajemen pengelolaan sampah yang diterapkan di sejumlah kota.
Hal itu dilakukan lewat kerja sama dengan sejumlah asosiasi dan komunitas masyarakat.
Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti mengatakan, melawan polusi sampah plastik bisa dilakukan dengan mengoptimalkan potensi nilai ekonomis.
- Legislator Nilai Larangan Produksi AMDK di Bawah 1 liter Mematikan Industri
- Tutup TPS Ilegal, Agung Nugroho Instruksikan Tanam Pohon
- Warga Bojongsoang Geger Temuan Mayat Bayi di Tumpukan Sampah
- Wali Kota Pekanbaru Gandeng Polisi Tindak Tegas Oknum yang Buang Sampah di TPS Liar
- Wali Kota Pekanbaru Gandeng Polisi Tindak Tegas Oknum yang Buang Sampah di TPS Liar
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas