Dave Laksono: Pemerintah AS Harus Bantu Rakyat Afganistan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Dave Laksono berharap ada komunikasi yang baik antara di PBB terkait pencairan dana pemerintahan Afganistan, sebesar USD 7 miliar yang dibekukan.
Dia juga berharap dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan masyarakat Amerika Serikat, tetapi kepentingan para pengungsi Afganistan secara luas.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan ingin merampas dana pemerintah Afganistan yang selama ini dibekukan setengahnya, yakni USD 3,5 miliar dalam sistem perbankan AS.
"Bukannya kita ada pengakuan adanya pemerintahan Taliban, tetapi kita mendorong adanya bantuan kemanusiaan pada jutaan masyarakat Afganistan yang hidup dalam kesulitan karena diblokade," kata Dave Laksono, seperti dikutip dari Metro TV, Sabtu (12/3).
Dave mengatakan bahwa ada lebih dari 7 ribu pengungsi asal Afganistan, atau sebesar lebih dari 50% dari total pengungsi warga asing di Indonesia.
Menurut Dave, nasib para pengungsi tidak jelas hingga saat ini karena PBB, UNHCR terkesan kurang memberi perhatian.
Dia juga meminta pemerintah tak tergesa-gesa mengakui Taliban, sebab pemerintahan Afganistan sebelumnya masih ada.
"Sebaiknya menunggu dahulu. Walaupun secara de facto (pemerintahan Afganistan) tidak berkuasa," tuturnya.
Dave Laksono berharap pemerintah AS mengutamakan kebutuhan rakyat Afganistan yang hidup kesulitan karena diblokade.
- Debat Kedua, Performa Ridwan-Suswono Dinilai Tunjukkan Kelas Dunia
- DPR Apresiasi Penunjukan Budi Gunawan Jadi Menkopolkam
- Setuju Pernyataan Jokowi, Dave Komisi I Nilai Kebocoran Data Wajib Diantisipasi
- Golkar Tawarkan Jusuf Hamka Dampingi Kaesang, Begini Alasannya
- Setelah Tiongkok, Pemerintah AS Senggol Rusia, Kaspersky Diblokir
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian